16 Hari Operasi AirAsia, Basarnas
Habiskan Rp 570 Juta
JAKARTA – Operasi
pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 disebut-sebut memakan biaya yang tidak
sedikit. Namun, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan, selama 16 hari
pencarian korban pesawat yang jatuh di Selat Karimata itu, dana yang
dikeluarkan hanya Rp 570 juta
.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Basarnas F. Henry
Bambang Soelistyo saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (20/1). ”Total
anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 570 juta selama 16 hari pencarian AirAsia
QZ8501,” beber Soelistyo.
Alokasi paling besar dari anggaran tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, jumlah tersebut tergolong kecil. Sebab, Basarnas
terbantu kapal-kapal asing yang ikut melakukan pencarian. Mereka tidak meminta
bahan bakar dari pemerintah Indonesia.
”Biaya paling besar memang berasal dari BBM. Selama
berhari-hari, kapal pencari yang dari luar tidak meminta BBM. Mereka membawa
kapal tanker sendiri,” katanya.
Basarnas juga juga mendapatkan bantuan BBM dari SKK Migas
dan perusahaan-perusahaan di bawah binaannya secara gratis. ”Kita juga dapat
dari SKK Migas. Jadi, mudah-mudahan anggarannya tidak besar karena masyarakat
dan Pemda juga turut membantu,” terang Soelistyo.
Penjelasan kepala Basarnas tersebut sekaligus menepis
anggapan bahwa operasi pencarian korban AirAsia QZ8501 menghabiskan anggaran
yang cukup besar. ”Jadi, yang dikhawatirkan selama ini tidak benar. Anggaran
yang sudah dikeluarkan seperti yang tadi saya sampaikan,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar